Selasa, 07 September 2010

Ramadhan



Kutancapkan aksara di sudut masa
Berpondasi lapar berharap jejak memahat peta jalan
Sesatkan, sesatkanku menujuMu


Ramadhan,....
Andai kau batu, ajarkan diam membaca serat jagat
Mengeja warna balon balon sabun kahanan
Yang sejenak meletus pecah, membentuk ribuan lg seperti amoeba
Jadikanlah satu dan kecil saat tergenggam hati yg mulai rabun memandang


Ramadhan,…
Andai kau tumbuhan, ajarkan mengendap menunduk
Memandang muasal bawah hingga sari pati tanah
Melahap, menelan hingga raga sekecil debu tanah
Menampakkan Yang besar menjadi Satu tanpa ribuan sekutu


Ramadhan,...
Bila wajahmu samudra, ajarkanlah keteduhan
Memberikan kedalaman yg tenang walau beriak dipermukaan
Yang tak tergoyahkan bahkan dgn kincir skoci dajjal


Ramadhan,….
Jika kuberada di ghobi ataupun ditengah sahara
Sertailah gangga dan sungai nil disamping kanan kiri ini kaki
Letakkan zamzam dipangkal tenggorokan dan hati kami
Hingga panas tanpa dahaga dan selalu sejuk dalam kerontang


Duhai Pengasih,...
Bila Ramadhan ini pergi
Pahatkan dan tanamkan selalu dihati kami cinta
Berilah mata dan peta di-tiap guratan telapak kakikaki kami
Tindikkan ayat dan namamu pada telinga hati kami
Hingga tiada buta, tiada tuli, tiada bebal, tiada kebal


Sampai saat sejatinya buka hingga tiada puasa lagi

-------------------------------------------------------

28 Ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar