Selasa, 25 Agustus 2009

Pejalan pencari …..







Gulita diantara maya

Benderang diantara realita

Kadang itupun tak bernuansa

Beribu tanya berjuta terka masih ada

Dengar dan dengarlah apa yang terdengar

Hingga satu berkata tidak dua


Berjalan pencari mencari

Tumpukan cerita bergunung sandiwara

Mencipta teka teki diantara bahasa

Kata nyata kadang tak bewarna

Kata dalam kadang bersuasana

Pandang dan pandanglah gelap

Sampai terang mewujud ada


Menggelinding waktu menggilas mimpi

Iman berfluktuasi manusia bukan nabi

Doa mengingat bukan hanya menyuap

Runtuhkan lupa kembali ke ingat

Entahlah hari semakin tua semakin menjadi

Datang dan pergi silih berganti

Skenario yang tak terhenti

Itulah roda yang pasti dan pasti


Ada dalang dalam pewayangan

Ada wayang yang terdalangkan

Ada gending dalam perayaan

Ada tembang dalam menjalankan

Ada juga yang mengadakan pagelaran

Semua terseni dalam jagat buana

Semoga nanti tahu dimana kita berada

Kembali pulang setelah pertunjukan

Innalillahi wainnailaihi roji’un semoga …

………………………………………………………………………..

Minggu, 16 Agustus 2009

Jelajah Diri ......

















Waktu menatap mengintip masa .....
Bergemuruh emosi menantang sepi ...
Sepoi angin menaklukkan suasana sunyi ..
Menelusuri menelusup jelajah diri ...
..........................
..........................................

Bak pakaian menggoda mata ....
Pemanis pepahit indera ....
Kanibalisme diatas omnivora...
Sari pati membentuk nyatanya ...
Dimana bumi ...?!
Ternyata dia yang terpakai selama ini ...
Dialah "RAGA" tempat berdiamnya diri ...

Bercengkrama beretorika berebut kuasa ....
Beradu pekerti antara syurga neraka .....
Pelangi tercipta sejuta warna ....
Mewujud beribu keinginan berjuta impian ..
Siapakah kalian ...?!
Yang meramaikan daging dan darah sbgai arena ...
Ternyata kalianlah "JIWA" yg mjd spirit hitam putihnya dunia...

Berbisik cinta ....
Mencipta Rasa....
Menyayangi jiwa dan raga ...
Berbagi dan merasa sesama ciptaanNya ...
Siapakah dia ...?!
Hingga menyelimuti dan menyamankan diri ..
Ternyata dialah "HATI" yang ingat dan memuji ....

Hanya diam mengamati ...
Tanpa bahasa tanpa suara ...
Tak terdeteksi pekarti dan logika ...
Setetes cahaya dari lautan cahaya ...
Setiup ruh dari tiupan mayapada ...
Kesadaran dari kemutlakan ...
Keberadaan dalam keterjagaan ...
Siapakah Kau ...?!

Barlah keyakinanku, keyakinanmu "TUNGGAL" bukan "SATU" ...
Tiada terbagi dari bilangan kata pemaknaan dunia ..
karena dia ESA meliputi segala bukan hanya sebuah nama .....

.............................................................................................
Duh Gusti Allah ...
Bukan disini tempatku mengadu ...
Biarlah hanya aku dan Kau yang tahu ....

Duhai Nabiyullah Rosulullah ...
Kalaupun yang lainnya semua mengaku kekasih mu..
Aku malu mengaku sebagai umatmu ...
Bukan karena kesombongan dan kecongkaanku ...
Tapi, krn terlalu kotor dan hinanya diriku ...
Kalupun sudah tiba waktu ...
Hanya berharap malu kumeminta ...
Kuharap kau mengakuiku, bukan dgn mulut dan kataku ...
Tapi semoga, kau menyimpanku dalam pelukan syafaatmu ....

Surat pagi ....









Kataku adalah udara...

Bahasaku adalah cahaya...
Yang keluar seperti asap dari bakaran sang pujangga...
Mengalir seiring ayatnya yang menggema...
Keluar dr cerobong hati yang menghidupkan rasa...

Jiwaku terbang mengangkasa syurga…

Mencari hangatnya air dari sumber sinarnya..

Kan kubawa turun untuk datang menyapa…

Teguklah sayang, hingga engkau hangat mengangkasa…



Fantasiku bebas mewujud pada goresan kata...
Menghiasi putihnya lembaran yang dianggap maya...
Diantar oleh malaikat pagi ini pukul empat kurang....
Dibungkus fajar berperangko kokokan ayam...
Semoga di pagi nanti, ...
Saat kau buka, mjd penyejuk jiwa.......

Yang menghangatkan rasa….
Diantara dinginnya hawa di sana….