Minggu, 02 Mei 2010




Kala pertarungan di tanda jeda,..
Saat bedebah dan kesatria terpisah ,..
Uang mjd tuhan, kekuasaanpun mjd dagangan,...
Di senja itu,...
Kota berselimut duka menelan kepedulian mematikan kejujuran ,..

Ku coba tinggalkan penat yang berkarat,..
Bersamamu membelah udara, menelusuri gelap,...
Kutarik tanganmu, kubekab halusnya jarimu,..
Di belakang, ku-rasa jantungmu menembus jantungku ,..
Takkah kau merasakan, detaknya mjd satu, degubnya menyatu,..?!

Kusampaikan ribuan bahasa kukirimkan jutaan rasa,..
Kutak mampu membahasakan kutak mampu menerjemahkan,..
Mengalir menelusup aliran darah, menentramkan dendam bergejolak amarah,..
Merapatlah, kita menabrak angin melunturkan resah,.....

Kau yang memberi hangat,..
Jangan ambil pematikmu,..
Kau yang memberi harum,..
Jangan hilangkan wangimu,..

Sampai kuterbakar tak terpadamkan,…
Sampai kutak mencium lagi kebusukan,..

Duhai,….
Kala batas yang kau ciptakan menutup itu semua ....
Saat rasa sudah mjd tak terpedulikan,………
Atau mungkin sayang sudah mjd bualan terbesar,..
Semoga kau tak lupa, bahwa cintaku sudah menancap di tanah hatimu ,..

Duhai,...
Kala kataku tak bisa menjangkau, kala bahasaku tak tertafsirkan ,......
Cukuplah,...kau tahu ku-slalu merindukanmu ,....
Percayalah,.. setebal apapun mendung dan segelap apapun malam,..
Matahari itu tak kan pernah padam,…
“Jangan kecewakanku dengan kau tak bahagia dalam ceritamu,…”

- Thank you for loving me,….bumi-ku -

26 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar